Langsung ke konten utama

Postingan

Quarter Life Crisis - HNA

Postingan terbaru

Tak Mudah untuk Melangkah

  Tak Mudah untuk Melangkah     Aku tenggelam.. Aku tenggelam dalam rasa takut yang kian hari kian membelengguku. Stuck ! aku tak bisa bergerak. Aku melihat kebelakang, ternyata sudah cukup jauh aku berjalan. Tapi untuk melangkah kedepan sungguh aku tak mampu, aku takut.. Lalu aku memilih untuk menghindarinya, menghindari tanggung jawab untuk melangkah maju melanjutkan perjalananku yang mungkin belum setengah jalan aku jalani. Aku memilih untuk tetap diam dan menunggu..   Aku kira, dengan menghindar akan membuatku lebih baik Tapi ternyata aku salah, aku salah besar.. Semakin hari semakin sesak dan semakin gelisah.. Aku dihantui tanggung jawab yang tak kunjung terselesaikan   Pada akhirnya, aku mencoba bangkit.. I say to myself “aku gak bisa kaya gini terus”   Aku ingat sekali, beberapa hari sebelum aku berjuang lagi aku selalu curhat ke Allah Karena saat itu aku merasa, aku butuh kekuatan yang jauh lebih besar dari kekuatan manusia dan aku merasa mungkin ma...

Hijrahku - Part 2

Hijrahku Sampai detik ini rasanya masih seperti mimpi, akhirnya aku bisa mengambil langkah yang lebih baik untuk kehidupanku, ya walaupun ada saja godaannya. Setelah pulang umroh, godaan itu makin terasa.. Aku yang biasanya selalu memakai celana harus mulai melatih diriku untuk memakai rok atau gamis. Dan saat itu untuk bertemu dengan teman-temanku, aduuh rasanya campur aduk dan gak pede banget.. Perasaanku saat itu, aku takut dihujani pertanyaan karna penampilanku berubah. Tapi ternyata aku salah, seolah sudah mengerti dan menghargai keputusanku saat itu, teman-temanku bahkan keluargaku tidak ada yang merespon negatif atau menghujaniku dengan pertanyaan. Alhamdulillah.. Satu per satu Allah seolah menunjukkan kepadaku, mana yang baik dan mana yang kurang baik.. Pertama, Allah menyadarkanku bagaimana seharusnya seorang muslimah menggunakan pakaian. Walaupun sampai detik ini aku belum sepenuhnya patuh, tapi aku selalu mencoba untuk lebih baik lagi. Bismillah.. ...

Hijrahku - Part 1

Hijrahku Aku tidak ingat secara pasti, kapan keinginan dan rasa itu muncul. Tapi sepertinya, keinginan dan rasa itu muncul 2th yang lalu. Keinginan untuk menjadi pribadi dan muslimah yang lebih baik, yaa kalau jaman sekarang sering disebut ‘hijrah’ katanya. Tapi untuk menyebut diriku hijrah, sepertinya belum pantas, karena aku masih banyak sekali kekurangan.. Malu, malu dengan pakaianku yang dulu membentuk lekuk tubuh dan auratku masih terlihat. Hijrah dalam konteks islam bearti memutuskan atau meninggalkan apa yang dibenci Allah menuju apa yang dicintaiNYA (Kumparan.com, 2017). Jujur saja, banyak sekali hal yang harus di pertimbangkan atau mungkin lebih tepatnya aku memang belum siap waktu itu. Ada rasa takut, ragu, khawatir, gak pede dan sebagainya.. Takut, kalau aku gak bisa istiqomah Ragu, apa aku bisa? Khawatir dengan tanggapan orang nanti gimana yaa.. Dan gak pede karena penampilan baruku pasti sedikit banyak akan jadi perbincangan orang.. Salah satu ...

Cinta Semu

" CINTA SEMU " Mencoba menuangkan isi pikiran yang semakin lama semakin membuat sesak. Cinta yang dulu aku anggap nyata ternyata hanya sebatas cinta semu yang jauh dari kata nyata. Tiga tahun lebih menjalin hubungan. Mengharapkan akhir yang bahagia, ternyata kandas di tengah jalan. Ya, semua berubah. Aku sudah cukup lama menyadari bahwa hubungan yang aku jalani saat itu salah. Tapi, aku masih mempertahankan hubungan itu dengan harapan bahwa hubungan tidak halal itu suatu saat akan halal. Napsu dan ego yang tak bisa dikendalikan. Setelah pulang umroh, perubahan mulai terjadi. Risi dan malu rasanya, masih mempertahankan hubungan yang tidak halal ini. Campur aduk ! Namun, memang aku akui bahwa imanku saat itu belum terlalu kuat untuk melawan napsu dan egoku. Aku mencoba mengutarakan perasaanku kepada pasanganku kala itu, berharap dia mengerti keadaanku. Aku tidak ingin lagi chat-an yang terlalu berlebihan, tidak ada kata sayang atau sejenisnya. Saat i...

Hidup dalam Proses

Hidup dalam Proses Menjalani hidup yang terus berproses dan tak   tahu kapan proses itu akan berhenti. Ya,proses itu akan berhenti ketika nafas kita berhenti pula. Libur kuliahku akan segera usai,liburan yang cukup lama dengan pelajaran hidup yang banyak ku ambil. Yang paling berkesan saat aku mulai membantu pekerjaan orang tuaku. Pekerjaan yang tak ringan dan memerlukan banyak tenaga. Ya,ayah ibuku memiliki usaha ternak ayam potong. Mereka menghandle dua kandang sekaligus dengan jumlah ayam yang mencapai ribuan. Hasil yang tidak menentu membuat kami harap-harap cemas. Ketika hasil panen tidak baik,kami harus memutar strategi untuk bisa terus melanjutkan usaha kami dan tentu saja membayar berbagai tagihan yang harus segera di bayar. Jujur saja aku terkadang malu dengan pekerjaan orang tauku. Terkadang aku juga iri dengan teman-temanku. Tapi kini aku sadar bahwa tanpa pekerjaan mereka kami tidak bisa melanjutkan hidup sampai sekarang. Masa sulitpun datang,ketika bapak ...

Cerpen

Perjuangan Seorang Gadis Mengingatkanku pada sebuah perjuangan seorang gadis yang ingin menggapai impiannya kala itu. Tepat setahun yang lalu.. Ia baru saja lulus SMA. Seperti siswa pada umumnya,ia ingin melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah. Semua memberi pendapat. Keluarga,sahabat,guru hingga orang yang mungkin belum ia kenal sebelumnya. Dalam hatinya ia berkata Apa yang harus aku lakukan? Mana yang harus aku dengar? Mana yang harus aku ikuti? Semua ini membuatku bingung dan muak              Libur panjang setelah pengumuman ujian telah tiba. Ia dinyatakan lulus. Namun kata “lulus” saat itu belum memberinya angin segar. Waktu terus bergulir hingga waktu pengumuman seleksi jalur rapor tiba. Tulisan warna merah dengan kata “maaf” yang tertera. Ya,ia gagal melalui jalur itu. Hatinya makin bergejolak melihat teman-temannya yang sudah lolos tahap itu. Masih ada jalur ujian tertulis yang menunggunya. Ia menu...