Langsung ke konten utama

Hijrahku - Part 2

Hijrahku

Sampai detik ini rasanya masih seperti mimpi, akhirnya aku bisa mengambil langkah yang lebih baik untuk kehidupanku, ya walaupun ada saja godaannya.

Setelah pulang umroh, godaan itu makin terasa..

Aku yang biasanya selalu memakai celana harus mulai melatih diriku untuk memakai rok atau gamis.
Dan saat itu untuk bertemu dengan teman-temanku, aduuh rasanya campur aduk dan gak pede banget..

Perasaanku saat itu, aku takut dihujani pertanyaan karna penampilanku berubah. Tapi ternyata aku salah, seolah sudah mengerti dan menghargai keputusanku saat itu, teman-temanku bahkan keluargaku tidak ada yang merespon negatif atau menghujaniku dengan pertanyaan. Alhamdulillah..

Satu per satu Allah seolah menunjukkan kepadaku, mana yang baik dan mana yang kurang baik..

Pertama, Allah menyadarkanku bagaimana seharusnya seorang muslimah menggunakan pakaian. Walaupun sampai detik ini aku belum sepenuhnya patuh, tapi aku selalu mencoba untuk lebih baik lagi. Bismillah..

Kedua,  Allah mulai menyadarkanku mengenai bahaya riba, dimana mulai saat ini aku mencoba selalu mengecek bunga di rekeningku agar tidak tercampur dengan uang tabunganku..
Karena ternyata, riba hanya bisa dibersihkan dengan cara uang itu kita pakai untuk pembangunan fasilitas umum seperti jalan dan toilet.
Tentu saja bentuk riba bukan hanya bunga bank, masih banyak riba yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak terlihat, tapi yang namanya dosa tetap saja dosa kan? Aku juga masih terus belajar mengenai hal ini.
Yuk mulai belajar..

Ketiga, Allah menyadarkanku mengenai halal haram makanan. Kini aku menjadi sedikit selektif memilih makanan. Lebih memilih makanan yang sudah berlogo halal dan berusaha menghindari makanan yang belum berlogo halal, walaupun makanan yang belum berlogo halal belum tentu tidak halal, tapi usahakan buy halal first, oke?
Dan ternyata, apabila makanan tidak halal masuk dalam tubuh kita itu akan mempengaruhi kesucian hati, pikiran dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT (akurat.co , 2020).   
Dulu waktu masih kuliah di Bandung, temen kontrakanku ada yang tidak mau makan salah satu produk donat merk yang cukup terkenal.
Dulu aku mikir, “ah lebay banget sih gitu doang” tapi kini aku paham, apa alasan dia menolak untuk makan donat itu.
Tentu saja, mengenai hal ini aku juga masih terus belajar..

Keempat, Allah menyadarkanku halal haram bahan make up dan produk kebersihan lainnya. Dari apa bahan make up itu, dari apa bahan parfum itu, dari apa bahan sabun, shampo, pasta gigi dll. Untuk lebih mudahnya pilih semua barang yang sudah berlogo halal, jadi gak perlu cek bahannya lagi hehe.
Dan aku juga baru tau, kalau selama ini parfum yang aku pakai ternyata mengandung bahan yang haram, bisa bayangin kan kalo kita pakai barang yang haram gimana? Gimana kalo dipakai sholat? Tentu saja itu najis, astagfirullah..

Kelima, Allah menyadarkanku mengenai jual beli, gimana kita harus menjadi penjual yang jujur dll. Kebetulan aku punya online shop (ya walaupun belum berjalan dengan baik hehe do’ain yaaa) dulu kalau jualan ya jualan aja, gak ada rasa gimana-giaman, tapi semenjak hijrah ini terkadang aku ragu, sebenernya yang aku lakuin itu udah bener apa belum.
Dan ternyata, masih banyak hal yang harus aku pelajari lagi..

Aku sangat bersyukur Allah masih memberiku kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dengan sabar Allah pelan-pelan menyadarkanku mana yang baik dan mana yang kurang baik..

Sampai akhirnya, ada teman kuliahku di Solo bilang gini ke aku..
“Fi, kamu sudah menjadi pribadi yang lebih baik, cuma sayang masih ada yang kurang..” tiba-tiba suaranya terhenti, seakan mencoba menahannya agar aku tidak tersinggung.
“Apa? Pacar ya?” sautku
“Iya”
“Iya nih, Allah udah nyadarin aku banyak hal, kurang ini nih, do’ain yaa semoga aku juga segera disadarkan soal ini” jawabku dengan setengah hati..

Kenapa setengah hati? Karena pada saat itu memang berat sekali rasanya, aku cuma bisa berdo’a semoga Allah segera menyadarkanku soal hal ini, seperti Allah menyadarkanku mengenai hal-hal yang lainnya..

Dan akhirnya waktu itu tiba, dengan cara yang tidak aku sangka sebelumnya. Akhirnya aku dan pasanganku dulu memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami.

Aku ingat sekali tiga hari awal merupakan hari yang berat bagiku. Hanya Allah yang tahu bagaimana perasaanku saat itu, ketika kesedihanku tak tertahan yang aku ingat hanya “aku harus sholat, aku harus ketemu Allah” karena hanya dengan itu, hatiku menjadi lebih tenang dan bebanku sedikit terangkat.

Dengan cobaan yang aku hadapi, setidaknya aku harus tetap bersyukur karena aku bisa lebih dekat dengan Allah..
Merasakan hatiku bergetar, ketika aku sholat melafalkan al-fatihah pada kata ar-rahman ar-rahim dan saat aku takbir melafalkan Allahu Akbar. Tentu saja dengan mengingat arti dari lafal itu dan pada saat itu aku tidak bisa mehanan air mataku jatuh.
Ya Allah, terimakasih banyak..

Lagi lagi Allah dengan sabar memberiku petunjuk untuk menguatkanku. Apa yang aku utarakan kepada-NYA seakan Allah memberi jawaban melalui sosmed instagram. Setiap aku membuka instagram postingan paling atas pasti mengenai masalah yang aku hadapi saat itu.

Awalnya aku berfikir kalau ini hanya kebetulan saja, ternyata setelah keadaanku sudah cukup membaik, aku sadar itu bukan hanya kebetulan saja. Karena setelah itu postingan di instagram menjadi acak tidak seperti biasanya yang berisi nasehat atau petunjuk untukku. MasyaAllah..

Sepertinya aku telah dibuat jatuh cinta kepada Allah, betapa baik dan sabarnya Allah selalu membimbingku ke arah yang lebih baik.

Aku tahu, terkadang memang memulai lebih mudah daripada bertahan. Aku hanya bisa berdo’a semoga Allah selalu membantuku untuk tetap istiqomah di jalan yang benar dan selalu menunjukkan jalan pulang ketika aku sudah mulai salah arah.

Untukku, semoga aku selalu bisa istiqomah dan selalu berbenah menjadi pribadi yang lebih baik lagi..
Untuk kalian yang sedang berjuang di jalan Allah, semoga kalian senantiasa dipermudah segala urusannya di dunia maupun di akhirat kelak aamiin..

Setiap manusia pasti memiliki masa lalu..
Dan setiap manusia pasti berproses..
Jalan hidayah yang Allah berikanpun pasti beragam, tidak semua sama..
Semua sesuai kadarnya masing-masing..
Ketika hidayah itu mulai datang, jemputlah..


SEKIAN

Komentar

  1. alhamdulillah, semoga semakin diteguhkan dijalanNya..

    BalasHapus
  2. MasyaAllah, semoga tetep istiqomah...
    Semua ditunjukanNya secara tidak sengaja tpi ada yang dengan pukulan telak kekita.
    Bismillah semoga istiqomah,, Aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dia

Dia Aku menemukan hal baru dalam hidupku. Suatu hal yang membuatku nyaman di tanah perantauan. Aku belum lama mengenalnya, tapi dia dengan cepat menyita perhatianku.  Dia bukan orang yang sempurna. Tapi ketidaksempurnaannya membuatku paham, bahwa memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Banyak sekali orang berlalu lalang di hadapanku, tapi kenapa harus dia? Aku menganggap ini semua takdir. Ya, takdir yang mempertemukanku dengannya. Sampai saat ini, aku belum paham apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku ingin lebih lama dengannya. Ingin menjalani hari-hari yang melelahkan ini dengannya.  Ya, dia salah satu penyemangatku di tanah asing ini. Aku merasa nyaman di dekatnya. Aku ingin duduk berdua dengannya di tempat yang indah dan menceritakan segalanya kepadanya. Indah bukan?  Dia selalu berkata,aku terlalu baik untuknya. Tapi,aku ingin mengatakan bahwa aku baik karna dia. Aku berusaha menjadi terbaik untuknya. Hanya ingin dia tahu, bahwa aku sedang meman...

Tak Mudah untuk Melangkah

  Tak Mudah untuk Melangkah     Aku tenggelam.. Aku tenggelam dalam rasa takut yang kian hari kian membelengguku. Stuck ! aku tak bisa bergerak. Aku melihat kebelakang, ternyata sudah cukup jauh aku berjalan. Tapi untuk melangkah kedepan sungguh aku tak mampu, aku takut.. Lalu aku memilih untuk menghindarinya, menghindari tanggung jawab untuk melangkah maju melanjutkan perjalananku yang mungkin belum setengah jalan aku jalani. Aku memilih untuk tetap diam dan menunggu..   Aku kira, dengan menghindar akan membuatku lebih baik Tapi ternyata aku salah, aku salah besar.. Semakin hari semakin sesak dan semakin gelisah.. Aku dihantui tanggung jawab yang tak kunjung terselesaikan   Pada akhirnya, aku mencoba bangkit.. I say to myself “aku gak bisa kaya gini terus”   Aku ingat sekali, beberapa hari sebelum aku berjuang lagi aku selalu curhat ke Allah Karena saat itu aku merasa, aku butuh kekuatan yang jauh lebih besar dari kekuatan manusia dan aku merasa mungkin ma...

Hijrahku - Part 1

Hijrahku Aku tidak ingat secara pasti, kapan keinginan dan rasa itu muncul. Tapi sepertinya, keinginan dan rasa itu muncul 2th yang lalu. Keinginan untuk menjadi pribadi dan muslimah yang lebih baik, yaa kalau jaman sekarang sering disebut ‘hijrah’ katanya. Tapi untuk menyebut diriku hijrah, sepertinya belum pantas, karena aku masih banyak sekali kekurangan.. Malu, malu dengan pakaianku yang dulu membentuk lekuk tubuh dan auratku masih terlihat. Hijrah dalam konteks islam bearti memutuskan atau meninggalkan apa yang dibenci Allah menuju apa yang dicintaiNYA (Kumparan.com, 2017). Jujur saja, banyak sekali hal yang harus di pertimbangkan atau mungkin lebih tepatnya aku memang belum siap waktu itu. Ada rasa takut, ragu, khawatir, gak pede dan sebagainya.. Takut, kalau aku gak bisa istiqomah Ragu, apa aku bisa? Khawatir dengan tanggapan orang nanti gimana yaa.. Dan gak pede karena penampilan baruku pasti sedikit banyak akan jadi perbincangan orang.. Salah satu ...