Langsung ke konten utama

Aku Mulai Belajar

 Sekedar Sapaan

Dulu aku sering berfikir. Wah, hidup kamu enak ya. Hidup dia juga. Bahkan,hidup mereka juga enak ya. Lho kok hidupku kaya gini? kok aku gak kaya kamu, dia atau mereka?
Apa Tuhan gak adil?
Ternyata selama ini aku salah.
Ternyata Tuhan itu adil.
Orang yang selama ini aku lihat selalu ceria dan ternyata menyimpan lara dan kerapuhan dalam hatinya. Orang yang selama ini aku lihat acuh ternyata pribadi yang sangat hangat dan perhatian. Orang yang selama ini aku kira bodoh ternyata pintar dalam berbagai hal. Selama ini aku hanya bisa melihat dan mendengarkan tanpa bisa merasakan apa yang orang lain alami. Dan akupun selama ini hanya melihat kenyataan dari satu sisi.
Apakah hanya ada satu sisi untuk melihat kenyataan? Tidak.
Dan aku mulai belajar..
Kenapa dulu aku mengira Tuhan tidak adil? karna aku kurang bersyukur.
Kenapa aku hanya bisa melihat dan mendengarkan tanpa bisa merasakan? karna aku tidak memposisikan diriku layaknya orang yang sedang mengalami kejadian itu.
Aku tau memposisikan saja tidak cukup karna kita memang tidak mengalami kejadian itu.
Tapi, setidaknya kita tau walaupun tidak paham.
Lihatlah kenyataan dalam hidupmu sekarang!
Tidak hanya dari satu sisi tapi dari sisi-sisi yang lain.
Jika kau bisa melihatnya dari banyak sisi, hidupmu tak hanya seperti yang kau bayangkan sekarang.

Believe ourself. Love yourself.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dia

Dia Aku menemukan hal baru dalam hidupku. Suatu hal yang membuatku nyaman di tanah perantauan. Aku belum lama mengenalnya, tapi dia dengan cepat menyita perhatianku.  Dia bukan orang yang sempurna. Tapi ketidaksempurnaannya membuatku paham, bahwa memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Banyak sekali orang berlalu lalang di hadapanku, tapi kenapa harus dia? Aku menganggap ini semua takdir. Ya, takdir yang mempertemukanku dengannya. Sampai saat ini, aku belum paham apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku ingin lebih lama dengannya. Ingin menjalani hari-hari yang melelahkan ini dengannya.  Ya, dia salah satu penyemangatku di tanah asing ini. Aku merasa nyaman di dekatnya. Aku ingin duduk berdua dengannya di tempat yang indah dan menceritakan segalanya kepadanya. Indah bukan?  Dia selalu berkata,aku terlalu baik untuknya. Tapi,aku ingin mengatakan bahwa aku baik karna dia. Aku berusaha menjadi terbaik untuknya. Hanya ingin dia tahu, bahwa aku sedang meman...

Tak Mudah untuk Melangkah

  Tak Mudah untuk Melangkah     Aku tenggelam.. Aku tenggelam dalam rasa takut yang kian hari kian membelengguku. Stuck ! aku tak bisa bergerak. Aku melihat kebelakang, ternyata sudah cukup jauh aku berjalan. Tapi untuk melangkah kedepan sungguh aku tak mampu, aku takut.. Lalu aku memilih untuk menghindarinya, menghindari tanggung jawab untuk melangkah maju melanjutkan perjalananku yang mungkin belum setengah jalan aku jalani. Aku memilih untuk tetap diam dan menunggu..   Aku kira, dengan menghindar akan membuatku lebih baik Tapi ternyata aku salah, aku salah besar.. Semakin hari semakin sesak dan semakin gelisah.. Aku dihantui tanggung jawab yang tak kunjung terselesaikan   Pada akhirnya, aku mencoba bangkit.. I say to myself “aku gak bisa kaya gini terus”   Aku ingat sekali, beberapa hari sebelum aku berjuang lagi aku selalu curhat ke Allah Karena saat itu aku merasa, aku butuh kekuatan yang jauh lebih besar dari kekuatan manusia dan aku merasa mungkin ma...

Hijrahku - Part 1

Hijrahku Aku tidak ingat secara pasti, kapan keinginan dan rasa itu muncul. Tapi sepertinya, keinginan dan rasa itu muncul 2th yang lalu. Keinginan untuk menjadi pribadi dan muslimah yang lebih baik, yaa kalau jaman sekarang sering disebut ‘hijrah’ katanya. Tapi untuk menyebut diriku hijrah, sepertinya belum pantas, karena aku masih banyak sekali kekurangan.. Malu, malu dengan pakaianku yang dulu membentuk lekuk tubuh dan auratku masih terlihat. Hijrah dalam konteks islam bearti memutuskan atau meninggalkan apa yang dibenci Allah menuju apa yang dicintaiNYA (Kumparan.com, 2017). Jujur saja, banyak sekali hal yang harus di pertimbangkan atau mungkin lebih tepatnya aku memang belum siap waktu itu. Ada rasa takut, ragu, khawatir, gak pede dan sebagainya.. Takut, kalau aku gak bisa istiqomah Ragu, apa aku bisa? Khawatir dengan tanggapan orang nanti gimana yaa.. Dan gak pede karena penampilan baruku pasti sedikit banyak akan jadi perbincangan orang.. Salah satu ...