Langsung ke konten utama

cerpen 4



“KITA”

Setelah perpisahanku dengannya,rasanya tak ingin lagi mencari cinta baru..entah mengapa. Sepulang kuliah aku selalu menyempatkan untuk ke perpustakaan,yah karna jurusan yang aku ambil memang tak semudah yang aku pikirkan dulu.
“Hari ini tumben kamu telat Alya” kata penjaga perpus.
“Iya pak,terlalu banyak tugas” jawabku singkat.
Aku mencari beberapa buku untuk persiapan ujianku,memang masih lumayan lama. Tapi,mengingat kembali materiku yang setumpuk..aku mempercepat langkahku.
Bruukkk ! terdengar suara buku terjatuh di lorong sebelah kanan. Aku menatap kearahnya.
 “Sepertinya aku mengenal pria itu” batinku.
Perlahan aku mulai mendekati pria itu dan ternyata,dia adalah pria masa laluku. Buku yang aku pegang dengan erat tiba-tiba jatuh seketika.
“Hey,Alya bukan?”
“I..i..iya,kamu Indrakan?” jawabku gagu.
Entah pertanda apa ini,tapi..mungkin ini memang takdirku dengannya. Setelah pertemuanku dengan Indra di perpustakaan kala itu. Aku dan Indra sering bertemu dan mengobrol satu sama lain. Sampai akhirnya dia membicarakan perasaan yang selama ini aku pendam.
“Andai waktu bisa diulang”
“Ya gak bisalah dra,kamu ini”
“Perasaanku belum berubah,aku masih sayang sama kamu”
Jantungku seakan berhenti berdetak,suasana taman kala itupun menjadi sunyi..seakan semua aktivitas berhenti hanya untuk mengetahui apa yang akan terjadi kepadaku dan dia. Aku tak bisa berkata apapun.
“Kok diem aja?”
“Kamu tau,setelah kita lulus SMA dulu..rasanya aku tak ingin mencari cinta baru dan mungkin ini jawabannya. Perasaan yang aku pendam juga masih sama seperti dulu”
Inikah takdir yang kau rencanakan tuhan? Kau kirimkan pria yang baik dan hampir sempurna untukku. Inikah akhir penantian dan akhir kisah kami?
Hari berikutnya penjaga perpustakaan memberiku sebuah memo yang berisikan
Aku tunggu malam ini jam 19.00 di taman
Karna penasaran dengan pengirimnya,aku datang menghadiri undangan singkat itu. Setelah aku tiba di taman,tak ada satupun lampu yang menyala..sampai akhirnya..
Mataku  silau akan cahaya yang memancar dari lampu taman.
“Akhirnya kamu datang”
“Indra? Kamu yang buat surprise ini?”
“Iya,aku fikir inilah saatnya..Alya,kata-kata mungkin hanya menjadi penipu paras. Tapi dengan inilah aku mengungkapkan perasaanku..maukah kamu jadi pacarku?”
Inilah saatnya perasaan yang terpendam muncul ke permukaan.
“Kamu tau,dalam kehidupan ini manusia hanya mengejar kesuksesan dan kebahagiaan. Bagiku bahagia itu sederhana,aku dan kamu bisa menjadi kita itulah yang membuatku bahagia..ya,aku mau jadi pacar kamu”
Walaupun waktu pernah memisahkan aku dan kamu,tapi kekuatan cinta sejati ternyata lebih kuat dan akhirnya aku dan kamu bisa menjadi kita. Selamanya akan menjadi kita dan tak akan bisa menjadi aku dan kamu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dia

Dia Aku menemukan hal baru dalam hidupku. Suatu hal yang membuatku nyaman di tanah perantauan. Aku belum lama mengenalnya, tapi dia dengan cepat menyita perhatianku.  Dia bukan orang yang sempurna. Tapi ketidaksempurnaannya membuatku paham, bahwa memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Banyak sekali orang berlalu lalang di hadapanku, tapi kenapa harus dia? Aku menganggap ini semua takdir. Ya, takdir yang mempertemukanku dengannya. Sampai saat ini, aku belum paham apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku ingin lebih lama dengannya. Ingin menjalani hari-hari yang melelahkan ini dengannya.  Ya, dia salah satu penyemangatku di tanah asing ini. Aku merasa nyaman di dekatnya. Aku ingin duduk berdua dengannya di tempat yang indah dan menceritakan segalanya kepadanya. Indah bukan?  Dia selalu berkata,aku terlalu baik untuknya. Tapi,aku ingin mengatakan bahwa aku baik karna dia. Aku berusaha menjadi terbaik untuknya. Hanya ingin dia tahu, bahwa aku sedang meman...

Cerpen

Perjuangan Seorang Gadis Mengingatkanku pada sebuah perjuangan seorang gadis yang ingin menggapai impiannya kala itu. Tepat setahun yang lalu.. Ia baru saja lulus SMA. Seperti siswa pada umumnya,ia ingin melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah. Semua memberi pendapat. Keluarga,sahabat,guru hingga orang yang mungkin belum ia kenal sebelumnya. Dalam hatinya ia berkata Apa yang harus aku lakukan? Mana yang harus aku dengar? Mana yang harus aku ikuti? Semua ini membuatku bingung dan muak              Libur panjang setelah pengumuman ujian telah tiba. Ia dinyatakan lulus. Namun kata “lulus” saat itu belum memberinya angin segar. Waktu terus bergulir hingga waktu pengumuman seleksi jalur rapor tiba. Tulisan warna merah dengan kata “maaf” yang tertera. Ya,ia gagal melalui jalur itu. Hatinya makin bergejolak melihat teman-temannya yang sudah lolos tahap itu. Masih ada jalur ujian tertulis yang menunggunya. Ia menu...

Quarter Life Crisis - HNA

                                                                 Quarter Life Crisis      Quarter life crisis adalah periode yang dialami oleh seseorang dengan rentang usia 20-30 tahunan. Seseorang yang sedang mengalami masa ini akan merasa khawatir, bingung, dan memertanyakan kehidupannya selama ini. Sudah melakukan apa saja selama 25 tahun hidup? Sudah meraih apa saja selama hidup? Kok pencapaian teman-temanku lebih baik dari aku ya? Dst.      Setiap orang pasti memiliki rasa dan cara yang berbeda untuk menghadapi quater life crisis . Di sini, aku ingin berbagi pengalamanku saat periode ini menghampiriku. Apa saja yang aku rasakan dan bagaimana aku mengatasinya.      Saat ini, usiaku sudah menginjak 25 tahun. Aku mulai mempertanyakan apa yang sudah ...