PERSAHABATAN DAN TOLERANSI
Disebuah kota yang cukup besar tinggalah sebuah keluarga yang harmonis.
Walaupun penuh dengan perbedaan keluarga ini tetap saling menghargai satu sama
lain.
Keluarga Pak Joko merupakan keluarga yang
unik. Pak Joko adalah seoarang pengusaha kaya berketurunan China,yah biasalah
orang Chinakan memang terkenal dengan kerja kerasnya. Sedangkan istrinya yang bernama Bu Mirna
seorang ibu rumah tangga yang sangat alus. Yah,karna Bu Mirna keturunan Jawa
tulen. Mereka dianugerahi seorang putri yang bernama Olive. Seorang remaja
cantik dan pintar yang memiliki semua sifat orang tuanya. China + Jawa? Namun Olive
tak pernah menampakkan sifat kedua orangtuanya. Di sekolah ia mempunyai
teman-teman yang baik. Dika,Leni dan Fika.
Pagi itu di ruang makan,embunpun seakan tak
mau beranjak dari jendela.
Olive :
“Morning all….” teriak olive yang sedang menuju ruang makan.
Bu Mirna :
“Sugeng enjang putriku” dengan nada lirih bak seorang putri keraton.
Pak Joko :
“Oo,selamat pagi olive” dengan logat chinanya.
Olive :
“Olive berangkat dulu ya,Assalammu’alaikum” sambil mencium tangan kedua orangtuanya.
Sesampainya di sekolah Olive langsung
menemui teman-temannya di kelas.
Olive :
“Hay teman-teman!” masuk kelas
Dika :
“Hay live”
Olive :
“Kok cuma Dika aja sih yang jawab. Ada masalahkah?” tanya Olive penasaran.
Leni :
“Kita lagi mikirin tugasnya bu Dyah live” jawabnya lesu.
Fika :
“Iya bener tuh Leni. Itu lho live tugas
soal cikal bakal jadi pengusaha”
Dika :
“Cuma tugas itu kok di pikirin. Kan ayahnya Olive pengusaha”
Leni :
“O iya,aku baru inget”
Olive :
“Lho perasaan kita belum di kasih tugas kaya gitu”
Fika :
“Aku di kasih tau kelas sebelah kok”
Bel berbunyi tanda masuk kelas. Pelajaranpun di mulai
Bu Dyah :
“Pagi anak-anak” masuk kelas
Murid-murid :
“Pagi bu”
Bu Dyah :
“Saya akan memberikan tugas kepada kalian. Tugas kelompok,1 kelompok berisikan
4 orang”
Dika :
“Kita sekelompok ya!” ajak Dika
Fika,Olive,Leni : “Sip Sip”
Bu Dyah :
“Tugas kalian adalah membuat makalah mengenai cikal bakal menjadi
pengusaha,saya akan meberi waktu kalian selama 2 minggu. Dan 2 minggu ini kan
kalian libur karna kegiatan kelas XII,ibu minta kalian bisa selesai tepat
waktu.”
Murid-murid :
“Siap bu.”
Pelajaran terus berlangsung. Tak terasa bel
pulang telah berbunyi.
Fika :
“Kita kapan mulai ngerjain nih?” tanya Fika
Dika :
“Alah,santai aja kali. Gak usah terburu-buru gitu”
Leni :
“Waktunya tuh cuma 2 minggu dik! 2 minggu. Kamu fikir 2 minggu itu lama apa?!”
Olive :
“Apaan sih kalian,malah berantem gitu. Nanti di rumah biar aku tanya ayah sama
ibuku dulu ya. Sekalian konsul tugasnya ini.
Dika :
“Denger tuh kata Olive” jawabnya sewot
Sepulangnya di rumah,Olive segera sholat
mandi dan makan.
Bu Mirna :
“Gimana live sekolahnya? Lancar? “ tanya Bu Mirna.
Olive :
“Alhamdulillah lancar bu. O ya,aku sama temen-temen dapet tugas suruh buat
makalah mengenai cikal bakal menjadi pengusaha. Kira-kira ayah pulang jam
berapa ya bu?”
Bu Mirna :
“Mungkin agak sore nak”
Hari kian gelap. Matahari mulai redup dan
terganti oleh sinar bulan. Pak Joko tiba di rumah.
Pak Joko :
“Assalammu’alaikum” masuk rumah.
Bu Mirna :
“Wa’alaikum salam”
Pak Joko :
“Olive mana bu? Kok tak keliatan dia?”
Bu Mirna :
“Olive di kamar yah. Ayah sekarang mandi,sholat terus makan dulu gih!”
Selesai makan Pak Joko dan Bu Mirna
berkumpul di ruang keluarga.
Olive :
“Malem yah,bu” menuju ruang keluarga
Bu Mirna :
“Malem Olive”
Olive :
“O ya yah,aku sama temen-temen dapet tugas suruh buat makalah mengenai cikal
bakal menjadi pengusaha. Dan aku sama temen-temen pingin minta bantuan ayah
buat ngerjain tugas ini. Ayah bisa gak?”
Pak Joko :
“Hari minggu besok ayah bisa”
Olive :
“Beneran yah? Makasih ya”
Pak Joko :
“Iya,sama-sama. Buat kamu ayah pasti bantu”
Malam kian pekat,waktupun bergulir dengan
cepat. Tak terasa fajarpun mulai nampak.
Disekolah. Murid-murid telah siap untuk
menerima pelajaran pagi ini. Bel masuk pun terdengar.Hari ini murid-murid
pulang lebih awal karna kelas akan segera di bersihkan untuk kegiatan kelas XII
esok. Bel pulangpun berbunyi.
Olive :
“Kemarin aku udah bilang sama ayahku. Ayahku bisanya hari minggu besok. Gimana?"
Leni :
“O iya gakpapa live besok minggu biar kita ke rumahmu. Bisa kan temen-temen?”
Fika :
“Bisa dong.”
Dika :
“Aku usahain deh”
Hari minggu pun tiba.
Bu Mirna :
“Temen-temennya jadi dateng live?”
Olive :
“Jadi bu”
Teman-teman Olive pun tiba..
Fika & Leni : “Assalammu’alaikum”
Bu Mirna :
“Wa’alaikum salam..ayo masuk-masuk. Olive udah nunggu di dalem”
Fika :
“iya tante”
Pak Joko :
“Lho katanya berempat,yang satunya mana ini?”
Leni :
“Gak tau tuh om,malesin banget punya temen kelompok kaya gitu”
Fika :
“Sabar len,gak boleh gitu. Dika kan temen kita juga,siapa tau dia ada
keperluan.”
Pak Joko :
“Haiya..yasudah seadanya dulu aja ya. Menjadi seorang pengusaha itu tidak
mudah,banyak sekali perihal yang harus kita pelajari. Yang terpenting adalah
modal,tak hanya modal uang saja tapi tekad dan kerja keras juga di butuhkan.
Yang gak kalah penting adalah sikap toleransi dan saling menghargai antar
sesama”
Setelah mendapat penjelasan dari Pak Joko
Olive dan teman-temannya pun segera menyusun kerangka makalah. Tiba-tiba Dika
datang.
Dika :
“sorry gue telat” dengan nafas terengah-engah.
Leni :
“Apa? Sorry? Telat? Gampang banget kamu bilang kaya gitu!” jawabnya ketus
Olive :
“Udahlah len,kita dengerin dulu penjelasan Dika kenapa dia telat. Pasti ada
alasannya kok”
Fika :
“Iya len,kita dengerin dulu penjelasan dari Dika”
Leni :
“Lho kok malah pada bela Dika sih? Ah,aku pulang aja” meninggalkan rumah Olive.
Olive :
“Loh len tunggu” mengejar Leni.
Leni :
“Udahlah kamu urusin tuh temen kamu” pergi meninggalkan Olive.
Fika :
“Sebenernya kamu tadi kemana sih dik? kok sampe telat banget gitu” tanya Fika
penasaran
Dika :
“Tadi tuh nenekku masuk ke rumah sakit. Jadi aku ke rumah sakit dulu sampe
keadaannya nenekku stabil”
Olive :
“Kenapa tadi kamu gak ngabarin kita?”
Dika :
“Maaf aku gak kepikiran buat ngabarain kalian. Aku khawatir banget sama
nenekku”
Fika :
“Yaudah deh,ini kita juga udah selesai kok dik. Tinggal nyusun makalahnya aja”
Dika :
“Sekali lagi maaf ya. Terus Leni gimana? Dia pasti marah banget sama aku”
Olive :
“Kita itu sahabat dan persahabatan kita gak akan hancur hanya karna salah paham
kaya gini. Aku yakin Leni bakal ngerti”
Setelah teman-temannya pulang,Olive segera
membereskan buku-bukunya. Malam pun tiba
Di ruang keluarga.
Olive :
“Peranan toleransi itu penting banget ya?”
Bu Mirna :
“Penting dong sayang,coba aja di dunia ini gak ada sikap toleransi antar
sesama. Pasti yang ada cuma bentrok dimana-mana. Perbedaan itu sering sekali membuat kita terpecah belah.
Tapi kalo ada sikap toleransi pasti semua aman”
Pak Joko :
“Bener tuh Ibu kamu.Tapi, perbedaan itu
bukan kita jadikan alasan untuk tidak menghargai satu sama lain. Justru
perbedaan itulah yang kita jadikan untuk belajar menghargai sesorang. Contohnya
ayah sama ibu walaupun kita beda ras tapi kita masih bisa bersatu.”
Olive :
“Oh,gitu”
Bu Mirna :
“Kamu harus selalu ingat itu Olive”
Matahari pun tak sanggup lagi menyembunyikan
sinarnya. Pagi pun tiba,terdengar suara ketukan pintu di rumah Olive.
Bu Mirna :
“Siapa itu pagi-pagi gini” menuju pintu. Membuka pintu
Dika :
“Pagi tante,Olivenya ada?”
Bu Mirna :
“Oh,nak Dika..ada,ayo masuk”
Olive :
“Dika? Pagi-pagi gini mau ngapain?”
Dika :
“Iya nih live,aku ada perlu. Bentar lagi Fika juga dateng kok Leni juga.”
Olive :
“Lho ngapain?”
Dika :
“Besok kan kita udah masuk,emang tugas dari Bu Dyah udah selesai?”
Olive :
“O iya,aku hampir lupa”
Dika :
“Aku juga mau balas kesalahanku dulu. Karna telat dateng”
Sementara Olive dan Dika mengobrol Fika dan
Leni sudah tiba.
Fika :
“Assalammu’alaikum”
Dika :
“Wa’alaikum salam”
Olive :
“Ayo sini masuk”
Dika :
“Temen-temen aku disini mau minta maaf gara-gara keterlambatanku kemarin
terutama kamu len. Aku minta maaf”
Leni :
“Maafin aku juga dik,yang langsung pergi gitu aja tanpa dengerin penjelasan
dari kamu. Fika udah jelasin semuanya ke aku kok. Maaf karna aku terlalu emosi
dan egois”
Olive :
“Nah,kalo kaya gini kan enak. Kata Ayah sama Ibuku memang kita itu berbeda-beda
tapi perbedaan itulah yang membuat kita menghargai seseorang dan jangan lupa
toleransi”
Fika :
“Iya betul itu. Kaya semboyan negara kita ‘berbeda-beda tetap satu jua’ hehe”
Leni :
“Yaudah yuk kita kerjain makalahnya,biar cepet selesai”
Dika :
“Semoga saja kelompok kita dapet nilai terbaik ya”
Teman Dika :
“Aamiin”
Setelah Dika dan Leni berbaikkan,mereka
berempat bergegas menyelesaikan tugas mereka. Tak terasa mentari pagi telah
tiba. Olive bergegas untuk berangkat sekolah.
Olive :
“Morning-morning-morning”
Pak Joko :
“Haiya,semangat sekali”
Olive :
“Iya dong yah”
Bu Mirna :
“Tugas kamu sudah selesai live?”
Olive :
“Udah kok bu,Olive berangkat dulu ya. Assalammu’alaikum”
Bu Mirna :
“Wa’alikum salam. Hati-hati”
Sesampainya di sekolah. Bel masukpun
berbunyi.
Bu Dyah :
“Selamat pagi anak-anak”
Murid-mirud :
“Pagi bu”
Bu Dyah :
“Dua minggu lalu saya sudah memberikan tugas pada kalian. Sudah selesai?’
Murid-murid :
“Sudah bu”
Bu Dyah :
“Kumpulkan”
Leni :
“Wah,kira-kira punya kita gimana ya?” bisik Leni kepada teman-temannya.
Bu Dyah :
“Setelah saya koreksi isi yang paling bagus dan paling inspiratif adalah
kelompoknya Olive. Disini tertuliskan ‘Untuk menjadi pengusaha pun tak
mudah,banyak hal yang perlu di pejari tapi toleransi dan saling menghargai
antar sesama pun juga akan menghantarkan kita menjadi pengusaha yang berwibawa’
kata-katanya indah sekali”
Tak terasa bel pulang pun berbunyi.
Fika :
“Wah,gak nyangka ya kelompok kita yang paling bagus”
Dika :
“Iya”
Olive :
“Aku yakin ini semua karna toleransi dan perasaan saling menghargai kita.
Makanya hasilnya bagus gini..hehe”
Leni :
“Iya,aku sadar toleransi itu penting banget buat kehidupan kita. Apalagi waktu
sama temen-temen gini..is so important”
Fika :
“Yaudah sini-sini tangannya” mengulurkan tangan.
Bersama-sama : “1..2..3..4 sahabat selamanya!!”
Komentar
Posting Komentar