“Perjalanan
Kisahku”
Kisah
hidup tak ada bedanya dengan kisah cerita fiksi. Pendahuluan,klimaks dan
penyelesaian. Semua berderet rapi.Dalam kisah hidup inilah kita di tuntut untuk
mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya.Layaknya sebuah amanat dalam cerita
fiksi.
Aku
terlahir dalam keluarga sederhana. Ayah,ibu,kakak dan aku. Keluarga kecil yang
selalu membawa kebahagiaan dalam hidupku. Namun kini,kebahagiaanku berkurang
setelah kepergian ayahku. Ayahku tutup usia karna kecelakaan pesawat. Tepat dua
tahun yang lalu. Namun kini,keluarga kecilku mulai bangkit kembali.
Mentari
pagi tampak malu-malu menampakkan sinarnya.Adzan shubuh berkumandang. Seperti
biasa,setelah menunaikan ibadah sholat shubuh aku bergegas membantu ibuku
didapur.
“Hari
ini mau buat apa bu?”
“Kue
aja sayang”
“Bu,pokoknya
ibu gak boleh kecapekan ya. Ibu harus jaga kesehatannya.Mila bakal cari kerja
paruh waktu buat bantu ibu.”
“Iya
nak ibu pasti jaga kesehatannya. Kamu gak perlu kerja,biar ibu aja”
“Pokoknya
aku mau bantu ibu,titik”
“Yaudah,sana
kamu siap-siap sekolah aja . Udah siang lho”
“Siap
bu”
Aku menimba ilmu di salah satu SMA
favorit di Jogja.Kakakku kini sudah tamat SMA dan melanjutkan studinya ke luar
negeri berkat beasiswa yang diberikan oleh SMAnya dulu.
Aku berangkat sekolah dengan menenteng
kue yang akan aku titipkan di kantin sekolah. Setelah kepergian ayah,ibu
banting tulang mencari nafkah untuk keluarga kecilku ini.
Setibanya di sekolah aku langsung
menitipkan kueku dan bergegas masuk kelas.Tak jarang aku di ejek oleh
teman-temanku. Seperti pagi ini,aku menemukan remasan kertas di lokerku.
Cewe
miskin pengantar kue.
Aku hanya bisa menghela nafas. Aku tau
pelakunya,aku kenal tulisan siapa ini. Angel. Dulu dia temannku,tapi setelah
kepergian ayahku dia mulai menjaga jarak dariku. Entah apa alasannya. Mungkin karna
kondisi keluargaku yang sudah berubah.
“Selamat
pagi anak-anak”
“Pagi
bu”
“Ibu
akan bagikan ulangan minggu lalu,seperti biasa Mila mendapat nilai sempurna”
Alhamdulillah.Ucapan yang selalu aku
panjatkan atas nikmat dari-Nya.
“Selamat
ya Mila,beruntungnya aku punya temen kaya kamu”
“Ahh,Fina..aku
masih banyak kekurangan kok”
Bel pulang berbunyi..Teett..teett
Aku bergegas ke kantin untuk mengambil
hasil penjualan kueku,hasilnya lumayan.
Didepan rumahku berdiri salah satu
tetanggaku. Ada apa?
“Eh
nak Mila,ayo cepet !.”
“Ada
apa bu?”
“Ibu
kamu masuk rumah sakit tadi,ayo ibu antar ke rumah sakit”
“Ibu..”
Dalam perjalanan,air mataku terus
menetes. Berharap ibu baik-baik saja.
“Ibuu.Ibu
kenapa?Kok bisa kaya gini?”
“Ibu
gakpapa kok.Mungkin kecapekan aja.”
“Mila
bilang apa tadi pagi bu,jaga kesehatannya. Mila khawatir banget sama ibu.”
Aku bermalam di rumah sakit.Aku hampir
lupa mengabari kakakku tentang keadaan ibu.Segera aku mengambil telpon
genggamku dan mengirim sebuah sms.
Kakak
ibu sakit. Tapi kakak gak usah khawatir,aku pasti jagain ibu disini. Kakak
harus selalu sehat disana ya.Aku sayang kakak.
Malam seakan tau apa yang aku rasakan.
Malam yang biasanya bertabur bintang,malam ini kosong. Seperti bintang yang terbalut
awan hitam.
Keheningan malam merasuk ke otakku.Dan membawa
pikiranku keapada ayahku.
Ayah,ayahapa
kabar disana? Ibu sakit yah,kakak belum pulang. Adek kangen banget sama ayah.
Ayah,ayah baik-baik disana ya. Adek bakal jaga ibu.Adek sayang ayah. Love you
forever .
Air mataku mulai tak terbendung dan
akhirnya jatuh.
Hpku berdering memecah suara
tangisku.Satu pesan dari kakakku.
Ya
Allah,ibu sakit apa dek? Maaf kakak belum bisa pulang. Pasti dek,pasti kakak
jaga kesehatan disini. Adek disana baik-baik ya..tolong jaga ibu sampai kakak
pulang.
Bibirku semakin terbungkam.Dan air
mataku semakin deras mengalir.
Tuhan,aku
tau engkau maha adil dan bijaksana..
Aku
juga tau,engkau tak akan memberi cobaan melebihi kemampuan hambanya..
Aku
mohon,kuatkan aku dan keluargaku..Aamiin
“Permisi,keluarga
Ibu Yani?”
“Ya,saya
anaknya sus”
“Maaf
dek,ada beberapa administrasi yang harus di bayar. Tolong secepatnya ke ruang
administrasi”
Aku bergegas menuju ruang administrasi.
“Maaf
mbak,saya anak dari ibu Yani. Katanya ada administrasi yang harus segera di
bayar?”
“O
iya,ini dek”
“Astagfirullah,tiga
juta?”
“Iya.Tolong
segera dilunasi,agar ibu Yani dapat segera pulang karna keadaanya sudah mulai
membaik”
Pagi hari tiba.Aku berangkat sekolah dari
rumah sakit.Langkah kakiku layu, disertai dengan perasaankhawatir karna harus meninggalkan
ibu sendiri di rumah sakit. Tapi ibu selalu meyakinkanku,bahwa beliau baik-baik
saja.
Di sekolah..
“Mila,tadi
kamu ditanyain ibu kantin. Kok tumben gak nitipin kue gitu”
“Ibuku
sakit Fin”
“Ya
ampun sakit apa? Di rawat di rumah sakit?”
“Bingung
kenapa?”
“Aku
bingung cari uang buat bayar biaya rumah sakit ibuku”
“Eh
iya.Tadi pagi aku lewat cafe seberang jalan.Aku liat ada lowongan pekerjaan disana.Kamu
coba aja!”
“Masa
Fin? Serius?”
“Iya,duarius
deh”
“Oke
deh.Makasih infonya.Sepulang sekolah aku
langsung kesana”
Sepulang sekolah aku bergegas menuju
cafe seberang jalan. Setelah menawarkan diri,ternyata aku di terima menjadi
pegawai paruh waktu. Entah kebetulan atau apa,pemilik cafe ini adalah teman
ayahku dulu.
“Maaf
pak,bisa tidak seandainya saya minta gaji di muka? Saya harus membayar biaya
rumah sakit ibu saya”
“Wah,untuk
karyawan baru saya tidak berani memberi gaji di muka. Tapi karna saya kenal
dengan almarhum ayah kamu,saya akan berikan kamu gaji di muka. Dengan syarat
kamu harus bekerja keras”
“Iya,iya
pak. Pasti !”
Akhirnya dengan gaji dan sisa
tabunganku,biaya rumah sakit ibu bisa terlunasi dan ibu bisa pulang ke rumah.
“Selamat
kembali ke rumah ibu”
“Nak,ibu
mau tanya”
“Iya,apa
bu?”
“Kemarin
kamu bayar rumah sakit gimana? Kamu dapet uang darimana?”
“Ibu
gak usah khawatir ya. Aku sekarang udah kerja paruh waktu di cafe seberang
sekolahku”
“Maafin
ibu nak,maafin ibu”
“Ibu
gak usah minta maaf,aku cuma berusaha menjadi anak yang berbakti bu”
Siang hari sepulang sekolah aku langsung
pergi ke cafe dan bekerja. Saat aku sedang membersihkan meja tiba-tiba..
“Hey
pelayan !”
Aku? Pelanggan itu sepertinya memanggilku.Ya,Angel
dan teman-temannya.
“Aku
pesen jus mangga satu. Hey,kalian mau pesen apa? Pesen aja”
“Kita
sama aja deh”
“Oke,jus
mangga empat. Cepet gak pake lama !”
“Mohon
tunggu sebentar”
Aku mengantar pesanan ke meja Angel dan
teman-temannya.
“Silahkan..”
“Jus
apa ini? Gak enak !”
“Maaf
biar saya ganti”
“Gak
usah !ayo temen-temen kita pergi aja dari sini.”
Aku menghela nafas panjang. Cobaan apa
lagi ini. Aku lakukan ini semua demi keluargaku.
Saat di sekolah Angel dan temannya
kembali mengejekku.
“Hey
pelayan,pelayan kok masuk sekolah sih? Sana kerja yang bener!”
Aku hanya tersenyum dan beranjak
meninggalkan Angel dan temannya. Sampaii…
“Hey
!kamu tuh gak tau diri ya ! udah yatim,miskin lagi”
“Astagfirullah.
Angel,aku selama ini udah berusaha sabar sama kamu. Tapi kamu sekarang udah
kelewatan! .Memang ayahku udah meninggal.Tapi pesan ayahku selalu ada di
fikiranku. Kamu tau apa? Harta bukan segalanya,tapi kebersamaan keluarga itu
segalanya.”
“Kamu
nyindir aku?”
“Sama
sekali enggak,ini fakta. Aku tau kamu kaya tapi kamu selalu gak ada waktu
bersama keluarga kamu. Angel,dulu kita berteman. Dan gak ada namanya mantan
teman.Aku masih anggep kamu temen aku. Permisi..”
Aku meninggalkan Angel dan
teman-temannya.Dan bergegas masuk kelas.
Ujian nasional sudah di depan mata. Aku
sengaja meminta cuti kepada bosku untuk fokus belajar.Syukurlah bosku memahami
keadaanku.
Ujian berjalan lancar.Kini aku hanya
tinggal menunggu hasilnya.
Hari berganti minggu,sampai akhirnya
pengumuman UN. Alhamdulillah aku lulus dengan nilai yang memuaskan. Aku juga
mendapat beasiswa untuk kuliah di salah satu Universitas ternama di Jogja.
Sungguh,ini benar-benar berkah.
“Hey
Mila !”
Terdengar suara yang tak asing. Ya,Fina.
“Akhirnya
kita lulus ya!dan lagi-lagi kamu dapet nilai yang sempurna”
“Ini
cuma hasil kerja kerasku selama ini Fin. Nilaimu juga bagus kok”
“Hey
Mila”
Suara Angel. Tapi kini lebih lembut dan
hangat.
“Hey
Angel. Sini duduk bareng”
“Iya.emm,Mila
maafin aku selama ini ya. Maaf”
“Ah,udah
aku maafin dari dulu kok. Udah gak usah minta maaf gitu”
“Makasih
Mila,makasih banget. Aku tau perlakuanku waktu itu emang gak pantes”
“Udah,gakpapa
kok. Yang lalu biarlah berlalu”
“Hemm,dari
pada kaya gini ayo kita berpelukan ajaa..”
Perjuanganku di SMA kini telah usai.
Kisahku di SMA dari pendahuluan,klimaks sampai penyelesaian sudah aku lalui
dengan akhir yang cukup baik.
Tak selang berapa lama,kakakku pulang
dari luar negeri. Akhirnya keluarga kecilku berkumpul kembali. Aku tau,ayah
pasti melihat kami dari atas sana. Kini,aku tak harus bekerja lagi. Karna
kakakku sudah menggantikan posisiku dan posisi ibuku untuk bekerja.
Kini aku hanya fokus dengan kisah
baruku.Kisah di dunia perkuliahan. Menjalani kembali pendahuluan,klimaks sampai
penyelesaian. Di kisahku kali ini,aku bisa pastikan akhir dari kisah ini pasti
akan lebih baik dari kisahku sebelumnya.
TAMAT
Komentar
Posting Komentar